Jakarta, KabariNews.com – Tidak ada yang menduga aksi berani mencoba menjinakkan bom yang dilakukan Kasat Reskrim (Kepala Satuan Reserse Kriminal) Polres Jakarta Timur Kompol Dody Rahmawan berujung tragis. Ayah dua orang anak ini harus kehilangan pergelangan tangan kirinya.

Pergelangan tangan kiri Dody putus terkena ledakan bom berbentuk buku di Kantor Berita Radio (KBR) 68H di Jalan Utan Kayu,No 68 H,Matraman,Jakarta Timur, sekitar pukul 16.00,pada Selasa (15/3).Namun,sesaat setelah bom meledak dan menghancurkan telapak tangannya, tidak ada rintihan terdengar dari anggota Batalyon Patria Tama angkatan 95 tersebut. Bahkan,dengan gigihnya dia tetap bertahan meski darah mengucur deras dari tangan kirinya.

”Kasat bahkan mencoba berdiri sendiri,”ungkap Budi Malau, wartawan yang meliput kejadian ini. Sebelumnya Dodi menurunkan buku berisi bom tersebut dari ruangan tertutup di lantai 2 Sekretariat Jaringan Islam Liberal (JIL) ke ruangan terbuka di Kedai Tempo di lantai bawah.Garis polisipun dibentangkan sedikitnya dalam areal 2×2 meter. Selanjutnya buku tersebut disiram air dengan harapan mesiu bom dapat dinonaktifkan. Tindakan Dody ini karena pihak Gegana tak juga datang meski dua jam sebelumnya sudah dipanggil.

Dody pun membuka lembar per lembar halaman buku yang dilem dengan pisau cutter. Hingga ke lembaran ke sekian,terlihat rangkaian bom seperti kabel dan baterai. Wartawan yang sedang meliput pun mundur mengambil jarak aman.Guna menghilangkan rasa panik, Dody bahkan sempat bercanda dengan berujar bahwa benda tersebut hanya petasan.”Kamipun tidak panik saat itu,padahal di depan kami ada bom,”kata Luki Rasdi,kontributor sebuah stasiun televisi.

Namun saat mantan Kasat Narkoba Jakarta Selatan itu menarik benda baterai kotak, ledakan pun terjadi.Dody tergeletak sambil menahan darah yang mengucur dari telapak tangan kirinya yang terputus. Mereka yang berada di sekitar pun bergetar,telinga sejenak berdengung dan tidak bisa mendengarkan apa-apa. Wakil Kepala Polres Jakarta Timur AKBP Maghfira Zein menjelaskan,tangan anggotanya asal Jember itu sudah diamputasi pada malam setelah kejadian. Bom buku yang meledak itu juga melukai dua aparat lainnya.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polisi Sektor (Polsek) Matraman Ipda Libra Sagita dan anggota Polsek Matraman AKP Karliman sudah diperbolehkan pulang. Keduanya mengalami luka ringan saat mendampingi Dody menjinakkan bom. Polres Jakarta Timur akan menunggu aktifnya kembali Dody Rahmawan sebagai penegak hukum di Satuan Reskrim Polres Jakarta Timur.

Maghfira pun memuji dan menghormati tindakan berani yang dilakukan anggotanya itu. Meski tangannya putus, Dody ternyata tidak trauma. Setelah menjalani operasi di ruang ICU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), kondisinya terus membaik. Direktur Utama RSCM Akmal Taher mengatakan,Dodi sudah mendapat perawatan seperti pasien lainnya. ”Kondisinya semakin baik. Tidak ada komplikasi atau pun demam pascaoperasi dan tidak mengalami trauma,” ungkap Akmal.

Berikut Kronologi Bom Buku Selasa, 15/3 ;

Pukul 10.00
Paket berupa amplop cokelat untuk Ulil Abshar Abdalla diterima resepsionis Annisa Wulandari di kompleks Komunitas Utan Kayu di Jl Utan Kayu 68 H, Jakarta Timur.

Pukul 10.30
– Setelah dibuka, di dalam paket itu terdapat selembar surat untuk Ulil. Isinya, permintaan memberikan kata pengantar buku berjudul: Mereka Harus Dibunuh karena Dosa-Dosa Mereka terhadap Islam dan Kaum Muslimin.
– Buku itulah yang terdapat dalam paket tersebut. Semula hendak dibuka per lembar, tapi sulit. Buku itu ditulis Drs Sulaiman Azhar, Lc, sekaligus sebagai pengirim surat. Dia mencantumkan nomor HP 08132220579 dan alamat di Jalan Bahagia Gg Pancer No 29, Ciomas, Bogor.

Pukul 12.00
Ada yang mengetahui di dalam buku itu terdapat kabel. Karena curiga, polisi dari Polsek dan Polres Jakarta Timur ditelepon. Pasukan Gegana juga dikontak.

Pukul 14.30
Setelah ditunggu lebih dari dua jam, Gegana tidak muncul. Kasatreskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan lalu berusaha menjinakkan bom. Buku kiriman itu dikeluarkan dari amplop, lalu disiram air hingga basah kuyup. Dodi lalu merobek-robek halaman buku dengan cutter.

Pukul 16.05
Saat baterai yang menempel kuat di tengah buku coba dilepas, bom meledak. Telapak tangan kiri hingga pergelangan Dodi putus. Selain Dodi, Ajun Komisaris Karliman, Inspektur Dua Bara, dan satpam Komunitas Utan Kayu Mulyana juga terluka.

Pukul 17.00
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman dan personel Gegana Polda Metro Jaya tiba di lokasi kejadian.

Jenis bom: Low explosive
Bahan: Potassium chlorate dan bubuk mesiu Dirangkai menggunakan sistem trigger (pemicu) dan firing device berupa rangkaian baterai 9 volt dengan kabel terbuka untuk memantik arus.

Radius ledakan: Diperkirakan maksimal 2 meter.
Tidak ditemukan bahan ikutan seperti paku atau baut seperti bom rakitan ala mujahidin konflik Poso atau teknik khas Dr Azhari. Meledak karena baterai diungkit dengan tangan dan dialiri air yang memicu korsleting arus.

Ciri-Ciri Kurir Pengirim Buku
Wajah : Lonjong
Hidung : Agak mancung
Pipi : Kempot, tirus, tanpa jerawat
Usia : 35?40 tahun
Tinggi : Sekitar 170 cm
Menggunakan topi dan jaket hitam.
Tanda tangan di buku tamu terbaca Aryo.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?36483

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :