Tehnologi memang luar biasa. Facebook atau Ipad misalnya. Bisa mempertemukan yang terpisah, ataupun bisa menjauhkan yang dekat. Tak heran bila Steve Jobs dan Mark Zuckerberg dikukuhkan Lemelson-MIT Invention Index menjadi 10 penemu paling terkenal sepanjang sejarah.

Ada kisah mengharukan yang awalnya dilansir harian Inggris, The Telegraph. Pasangan kembar asal Indonesia yang terpisah sekitar 29 tahun, dapat bertemu kembali berkat Facebook. Dalam kisah ini terungkap, dua perempuan kembar Indonesia, Emilie Falk dan Lin Backman yang diadopsi secara terpisah oleh dua pasangan Swedia –keluarga Falk dan Backman-.

Disebutkan, keduanya diadopsi dari sebuah panti asuhan di Semarang, namun tidak disebutkan dalam salah satu dari dokumen adopsi itu bahwa mereka punya saudara kembar. Tetapi keluarga Backman yang mengadopsi Lin mulai curiga karena tak lama setelah meninggalkan panti asuhan mereka bertemu dengan seorang pengemudi taksi.
“Lalu bagaimana dengan anak yang lain? Saudarinya?” kata pengemudi taksi itu.
Karena penasaran, keluarga ini kemudian mencari nama Indonesia putri mereka. Dari nama inilah mereka bisa melacak keluarga Falks.

Kedua keluarga ini lantas bertemu saat masing-masing putri angkat mereka masih bayi untuk sekadar mencocokkan wajah. “Orang tua kami memeriksa dokumen adopsi namun mereka tidak menganggap kami mirip satu sama lain. Banyak hal yang tidak dicantumkan dalam dokumen itu. Saat itu tak banyak yang bisa dilakukan karena tidak ada pemeriksaan DNA,” kata Emilie Falk. Akhirnya kedua orangtua angkat ini melupakan kecurigaan mereka dan mulai kehilangan kontak.

Belakangan, ketika Emilie menikah dua tahun lalu, dia mulai berpikir tentang keluarganya dan adopsi yang dilakukan orangtua angkatnya. “Ketika saya bertanya kepada ibuku, dia menceritakan kisah ini lagi, dan saya memutuskan untuk mencari Lin,” kata Emilie.

Dengan berbekal nama kecil saudaranya dan mencari melalui jaringan untuk anak-anak Indonesia, akhirnya Emilie menemukan Lin Backman melalui Facebook. Dia mengirimkan pesan tentang hari ulang tahunnya dan nama ibu kandung.
“Saya lahir 18 Maret 1983 di Semarang dan nama ibu kandung saya adalah Maryati Rajiman,” kata Emilie menulis di wall milik Lin. Tak lama kemudian dia mendapat balasan dari Lin.
“Wah itu juga nama ibu saya, dan itu juga hari ulang tahun saya,”

Selanjutnya, kedua wanita ini mendapati bahwa mereka memiliki banyak kesamaan. Hingga akhirnya, mereka memutuskan untuk melakukan tes DNA. Dari hasil tes DNA didapatkan bahwa 99,98 persen keduanya bersaudara kembar non-identik

Meski terpisah 29 tahun, sebetulnya mereka tinggal hanya 40 kilometer terpisah di bagian paling selatan Swedia.Seperti yang sering diceritakan dalam kisah-kisah kembar yang telah terpisah, si kembar menemukan banyak kebetulan dalam hidup mereka. Setidaknya ada tiga hal; Keduanya berprofesi sebagai guru; mereka menikah pada hari yang sama hanya satu tahun berbeda. Bahkan, mereka berdansa dengan lagu pernikahan yang sama: ” “You and Me” oleh Lifehouse.”Ini benar-benar aneh,” kata Emilie.

“Ketika Lin menelepon saya dan bercerita tentang hasil tes DNA, waktu itu saya sedang duduk di mobil, tertawa, karena merasa sangat aneh,” kata Emilie. Dia menambahkan “Saya tiba-tiba mulai berpikir bahwa kami berbagi rahim. Itu benar-benar aneh, tapi benar-benar keren juga.”

Sejak itu kedua telah terus berhubungan dekat, dan telah merencanakan pergi ke Indonesia untuk mencari orang tua biologis mereka.
“Kami ingin tahu apakah benar ayah kami seorang pengemudi taksi,” kata Emilie.
Saat ditanya apakah sebelumnya Emilie pernah berharap bertemu dengan saudari kembarnya, dia hanya menjawab singkat.
“Yang jelas saya bahagia bisa bertemu dengan Lin.”

Sungguh, tehnologi memungkinkan hal yang sebelumnya tak terbayangkan.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37825

Untuk melihat artikel Kisah lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :