1. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) secara resmi berganti ketua. Katua Umum Partai Golkar, Setya Novanto kembali dilantik menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat menggantikan Ade Komaruddin. Melalui Rapat Paripurna (30/11) anggota DPR menyatakan setuju dengan keputusan Partai Golkar mencopot Ade Komaruddin dan mengangkat kembali Setya Novanto menjadi Ketua DPR. Sebelumnya Setya Novanto mengundurkan diri dari posisinya Ketua DPR pada 16 Desember 2015, paska skandal ‘papa minta saham’ PT Freeport Indonesia, yang diduga melibatkan Setya Novanto.
  2. Ribuan umat muslim dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti aksi super damai 212 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Jumat 2 Desember 2016. Hujan yang mengguyur kawasan Monas tak menyurutkan massa untuk mengikuti aksi yang beragendakan istighosah dan dzikir itu. Di bawah hujan deras, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga ikut Salat Jumat bersama dengan massa di Monas. Sesuai agenda, usai Salat Jumat, peserta aksi meninggalkan Monas dengan teratur. Aksi Damai 212 merupakan lanjutan dari aksi 411 terkait tuntutan proses hukum Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atas kasus dugaan penodaan agama.
  3. Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap sejumlah aktivis terkait dengan dugaan makar, penghinaan penguasa hingga penghasutan. Penangkapan dilakukan di beberapa tempat terpisah pada pagi hari sebelum aksi 212 digelar di Monas. Delapan dari sebelas orang yang ditangkap dibebaskan pada Sabtu (3/12) yakni, Rachmawati Sukarnoputri, Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet, Eko Suryo Santjojo, Kivian Zein, Rizal Ramli, Alvin Al Fariz, dan Adityawarman Thahar. Sementara tiga lainnya yang ditahan adalah Jamran dan Rizal Kobar yang dijerat Undang Undang ITE, dan Sri Bintang Pamungkas yang dijerat tuduhan makar.
  4. Tak kalah ramai seperti aksi 212, ratusan ribu warga dari berbagai elemen masyarakat mengikuti Aksi ‘Kita Indonesia’ pada Minggu (4/12) di kawasan car free day (CFD), Jakarta. Aksi diisi dengan berbagai atraksi kebudayaan dan pawai budaya Indonesia yang menunjukkan ciri khas dari berbagai wilayah Indonesia di sepanjang Jalan MH Thamrin dan Jalan Sudirman. Alih-alih mempersatukan seluruh elemen masyarakat, aksi ‘Kita Indonesia’ ini justru disebut ditunggangi untuk kepentingan partai dan mengotori Jakarta. Para inisiator CFD menyebut ada banyak pelanggaran terjadi, yakni penggunaan atribut partai yang dilarang saat CFD, tumpukan sampah dan rusaknya fasilitas taman disekitar area CFD.
  5. Acara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang dilangsungkan di gedung Sabuga, Bandung (6/12) dibubarkan paksa oleh organisasi masyarakat yang menyebut dirinya ‘Pembela Ahlus Sunnah’ (PAS). Ormas PAS memaksa penghentian penyelenggaraan kebaktian karena menilai acara keagamaan seharusnya dilaksanakan di gereja, bukan di gedung umum. Dalam aksinya, PAS membawa spanduk yang bertuliskan kalimat ‘masyarakat muslim Jawa Barat meminta kegiatan KKR dipindahkan ke tempat yang telah disediakan (yaitu gereja) dan bukan ditempat umum’. Sementara Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Winarto menjelaskan, penghentian kegiatan dilakukan atas hasil musyawarah. Ia menegaskan bahwa tidak ada larangan untuk menyelenggarakan acara keagamaan. Pada sesi kedua, kata Winarto, massa datang membubarkan kebaktian karena menilai pihak panitia melanggar izin. PAS meminta kegiatan sesi kedua KKR dihentikan pada malam hari. Adapun sesi pertama KKR telah berlangsung pada pukul 13.00 – 15.00 WIB.
  6. 7 Desember 2016, gempa berkekuatan 6,5 skala richter mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Gempa yang terjadi pada pukul 05.03 WIB itu menyebabkan kerusakan pada 11.000 bangunan, terutama rumah, masjid, rumah sakit, sekolah dan fasilitas umum lainnya. BMKG mencatat, lebih dari 100 gempa susulan terjadi paska gempa dengan kekuatan yang beragam. Dari data BNPB sedikitnya 102 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut. Terdapat 139 orang luka berat, 718 orang luka ringan. Jumlah pengungsi paska gempa Aceh mencapai 85.000 karena gempa susulan yang terus terjadi membuat warga khawatir. Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk mengunjungi korban gempa dan memastikan penanganan dilakukan dengan baik.
  7. Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri kembali menangkap tiga orang terduga teroris. Dari penangkapan polisi menemukan barang bukti berupa bom rakitan berdaya ledak tinggi di rumah kontrakan, di kawasan Bekasi Barat (10/12). Tiga orang yang ditangkap berinisial NS, AS dan DYN diduga merupakan jaringan Bahrun Naim, anggota ISIS asal Indonesia. Yang mengagetkan satu dari tiga tersangka adalah wanita. Menurut keterangan polisi, wanita berinisial DYN bertindak sebagai ‘pengantin’ (eksekutor) bom bunuh diri yang disiapkan untuk melakukan aksi di Istana Negara. Rencana bom bunuh diri tersebut diketahui setelah pemeriksaan terhadap DYN dan dua teroris lainnya, ada pun penemuan surat wasiat yang dikirimkan untuk orang tuanya di Cirebon, Jawa Barat. Dari pengembangan Densus 88 berhasil menangkap 13 orang terkait temuan bom di kawasan Bekasi. Dari 13 orang terduga, 7 orang diantaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
  8. Benih cabai berbakteri ditemukan di Bogor. Kasus ini terungkap setelah imigrasi menangkap 4 orang Warga Negara China di Kampung Gunung Leutik, Kecamatan Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat. Mereka ditangkap karena melanggar visa kunjungan dengan menjadi petani dan menanam cabai seluas 4 hektar. Badan Karantina dan Imigrasi, mendapati empat warga Tiongkok menanam benih cabai yang positif terinfeksi bakteri berbahaya jenis Erwinia chrysamtemi, organisme pengganggu tanaman golongan 1. Bakteri berbahaya tersebut bisa menular dan menimbulkan penyakit pada tanaman lain, sehingga menurunkan produktivitas, karena itu Balai Besar Karantina memutuskan untuk memusnahkan benih cabai yang dikemasaannya bertuliskan China, serta tanaman cabai dan benih bawang daun yang terinfeksi bakteri.
  9. Pengadilan Negeri Jakarta Utara (13/12) menggelar sidang perdana kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Dalam sidang yang berlangsung 2,5 jam, Jaksa Penuntut Umum menyebut perbuatan Ahok telah menghina para ulama dan agama. Ahok didakwa menodai agama karena menyebut dan mengaitkan surat Al-Maidah ayat 51 dengan pemilihan gubernur Jakarta. Di depan Majelis Hakim, Ahok menyampaikan nota keberatan atas dakwaan dan menegaskan tidak pernah bermaksud menodai agama Islam atam menghina ulama. Ahok menjelaskan ucapannya di Kepulauan Seribu ditujukan pada sejumlah politikus yang memanfaatkan surat Al-Maidah ayat 51 secara tidak benar, karena tidak mau bersaing sehat dalam pemilihan gubernur Jakarta. Ahok mengaku sedih dituduh menistakan agama, suaranya sempat bergetar, bahkan Ahok meneteskan air mata saat membacakan nota keberatannya.
  10. Majalah Forbes merilis nama-nama tokoh penguasa dunia pada 2016. Pada rangking teratas, Presiden Rusia Vladmir Putin menempati posisi pertama sebagai manusia paling berkuasa di dunia 2016, sementara posisi kedua diduduki presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump. Nama Trump melejit paska memenangkan pilpres November lalu. Posisi manusia berkuasa di peringkat tiga diraih oleh Kanselir Jerman Angela Merkel yang dianggap pelindung bagi perekonomian eropa selama belasan tahun. Forbes menempatkan 74 sosok paling berkuasa di dunia untuk 2016, mereka dianggap sosok yang mampu menggerakkan dan menguncang dunia.