Melalui
konferensi pers seusai rapat, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa
dengan diadakannya sidang tahunan Asian Development Bank (ADB) 2009 yang
diselenggarakan di Bali membuat kepercayaan diri dan reputasi Indonesia menjadi
semakin baik. Beliau juga menambahkan, peranan Indonesia dalam pertemuan
bilateral diharapkan terus mendukung reformasi IMF, World Bank, dan ADB yang
disesuaikan dengan kebutuhan saat ini, di mana peranan negara berkembang akan
semakin meningkat. Adapun dalam pertemuan tersebut, Sri menyampaikan agenda Indonesia
dalam forum tersebut meliputi agenda dalam menghadapi krisis global dan isu
nasional yang bisa dicapai dengan baik.

Sri Mulyani
juga memaparkan bahwa terdapat banyak manfaat yang diperoleh Indonesia dari agenda Sidang
Tahunan Asian Development Bank (ADB) ke-42 yang digelar pada 2-5 Mei 2009.
Malahan, menurut beliau, Indonesia
mendapatkan lebih dari yang diharapkan.

“Di forum ADB ini, Indonesia
mendapatkan lebih dari yang diharapkan. Belum jika ditambahkan dengan
tercapainya agenda nasional kita. Ini adalah forum ADB yang terbesar, dilihat
dari jumlah peserta, keputusan, juga penambahan modal ADB yang
diputuskan,” kata Sri Mulyani dalam jumpa pers penutupan Sidang Tahunan
ADB, di Westin Hotel, Nusa Dua, Bali awal Mei lalu.

Sri menyebutkan, kegiatan ini dihadiri oleh 67 negara anggota, 4.600 peserta
yang terdiri dari Dewan Gubernur dari 67 negara anggota, Dewan Direktur ADB,
manajemen ADB, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, media massa,
pensiunan ADB, maupun wakil pemerintah daerah. Sidang juga dihadiri perdana
menteri dari empat negara, yaitu dari Fiji,
Georgian, Tonga, dan Kepulauan Malau.
“Juga ada menteri-menteri keuangan dan menteri-menteri pembangunan,”
ungkapnya. Sidang ini pun telah menjadikan Indonesia
sebagai tempat yang bersejarah, dan ini akan menimbulkan dampak berupa citra
positif bagi Indonesia
di mata internasional. “Ini akan meningkatkan kepercayaan internasional
terhadap Indonesia,”
menurut Sri Mulyani.

Di luar acara kegiatan
Sidang Tahunan juga diisi dengan berbagai seminar, pameran, presentasi negara
peserta, diskusi panel, dan pertemuan manajemen serta para konstituen. Sri
Mulyani juga berujar bahwa siding ADB ini memberikan banyak sekali manfaat bagi
seluruh yang hadir, juga memberikan kesempatan kepada para pemerintah daerah, lembaga
multilateral.

Pertemuan lain yang dilakukan di luar Sidang Tahunan antara lain pertemuan
menteri keuangan ASEAN, juga pertemuan menteri keuangan ASEAN+3. Sri Mulyani
juga menjelaskan bahwa pertemuan tersebut, terutama ASEAN+3, telah menghasilkan
pertemuan bersejarah dan ini akan menjadi permulaan untuk mengaktifkan Chiang
Mai Initiative.

Selain itu, ada pula pertemuan bilateral Indonesia dengan China dan Jepang
untuk membahas bilateral swap, baik melalui pembiayaan perdagangan,
kerja sama investasi, dukungan dana, maupun pasar obligasi. Hal-hal tersebut,
menurut Sri, akan membuat Indonesia
memiliki banyak pilihan dan tidak tergantung pada mata uang dolar.

“Selain itu juga bilateral dengan Prancis, kita dapat dukungan untuk masuk
dalam budget support di luar technical assistance. Dengan
Jerman ada 20 juta euro, dalam lima
program,” jelas beliau

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33210

Untuk melihat Berita Indonesia / Utama lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket