Jaksa Agung Louisiana, Jeff Landry baru-baru ini mengatakan bahwa perubahan iklim bukanlah sebuah faktor dalam masalah erosi pesisir Louisiana. Namun, peneliti mengatakan bahwa pembelaan tersebut tidak benar.

Landry belakangan ini muncul dalam siaran langsung dari upstream link di Baton Rouge pada seri “50 Capitals Tour” Washington Journal C-SPAN. Ia tengah menjawab pertanyaan mengenai kunci masalah hukum Louisiana ketika seseorang melempar pertanyaan sulit.

“Tuan Landry, sebagai jaksa agung Louisiana yang paling banyak mengalami dampak dari perubahan iklim, saya saat ini tengah berdiri di Plaquemines Parish bawah… apakah alasan keputusan Anda untuk mendukung penarikan Presiden Trump dari Persetujuan Paris? Apakah Anda mengatakan kepada penduduk negara bagian ini, yang sejumlah dari mereka berada di wilayah Republikan, pada dasarnya ‘Saya tidak peduli. Diamlah’?”

“Masalah pesisir Louisiana tidak ada hubungannya dengan perubahan iklim,” jawab Landry kemudian.

Landry kemudian lanjut mengatakan bahwa erosi pesisir lebih memiliki hubungan dengan jumlah sistem tanggul dan konstruksi lain yang dilakukan Korps Insinyur Angkatan Darat AS.

Meskipun beberapa peneliti setuju dengan Landry bahwa pengerjaan Korps tersebut telah menyebabkan masalah erosi, mereka berkata bahwa perubahan iklim adalah faktor utama dalam krisis erosi Louisiana.

“Tidak benar jika berkata bahwa tidak ada keterlibatan pemanasan global dalam erosi pesisir; karena ada. Maka, kita perlu sepakat untuk tidak mengecualikan satu pun faktor, seperti yang kita lihat dengan pemanasan global, ke dalam perancangan solusi,” Profesor LSU Ag Center, Dr. Herry Utomo menjelaskan.

Utomo mengatakan bahwa rata-ratanya, laut mengalami keadaan pasang 1/8 inci tiap tahun, yang hanya memperburuk masalah tersebut.

Selain itu, badai angin yang lebih parah melanda, serta banjir menghancurkan rawa dan pulau-pulau penghalang.

Utomo berkata bahwa Landry dan pembuat kebijakan lainnya perlu mempertimbangkan semua data ilmiah yang objektif ketika melakukan pendekatan masalah erosi pesisir tersebut.

“Merupakan hal yang menantang bagi seorang ilmuwan saat ini melihat pernyataan itu. Sebagai komunitas, kita harus bekerja sama. Ini adalah masalah yang kompleks, maka apa yang menurut saya perlu kita lakukan adalah bersama-sama sebagai para ilmuwan, dan praktisi, serta pembuat kebiajakan, untuk mencari solusinya,” Utomo menerangkan.