San Francisco: (415) 213-7323, Los Angeles (La Habra): (562) 383-2100

Tak Punya Tangan Bukan Halangan

KabariNews - Putri, demikian teman-temannya di panti asuhan menyapa perempuan istimewa ini. Orang tuanya tak tahu anak yang mereka tinggalkan di rumah sakit karena cacat itu, tumbuh jadi manusia berakhlak mulia. Dalam ketiadaan tangan, ia merawat 25 anak yang memiliki kebutuhan khusus pula. Hati yang pemaaf dan penuh cinta kasih adalah karunia Tuhan kepada hamba-Nya. Salah satu yang beruntung itu adalah gadis asal Kadirojo, Kalasan, Sleman, Yogyakarta bernama lengkap Putri Herlina (25). Sepan...

Read more

Waldjinah 3 Hari Koma Serasa Berputar-putar Naik Pesawat dan Kereta Api

‘Walang Kekek’, lagu emas yang dilantunkan penyanyi legendaris Keroncong bernama Waldjinah. Ia kini sudah berusia senja, tetapi suaranya masih merdu, tak kalah memikat. Belum lama ia didaulat duet bersama mendiang Chrisye. Belum terlalu lama Waldjinah diberitakan sakit. Sepuluh hari dirawat dan sempat 3 hari koma, tapi kemudian tersadar setelah ia diputarkan lagu keroncongnya yang hebat, Yen Ing Tawang Ono Lintang. Luar biasa! Dokter mengatakan, bahwa pasien yang pingsan atau koma itu...

Read more

Ellen Kumaat Tekuni Teknik Karena Tak Banyak Hafalan

Semasa kuliah dulu, Ellen, ia biasa disapa, melihat masih kurangnya minat perempuan menekuni bidang teknik. Tapi, begitu memutuskan, pantang baginya surut langkah. Ia tekun belajar hingga membuahkan hasil yang manis. Kini Prof. Dr Ir Ellen J Kumaat, MSc, DEA menjadi ahli teknik struktur dan Guru Besar Fakultas Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Manado, Sulawesi Utara. Dua cita-cita yang sempat menari-nari di benaknya selulus SMU: Jadi dokter atau insinyur. Kebetulan, du...

Read more

K-Video: Yusroni Yazid Jadi Kenek Truk dan Penjual Kue demi Gelar Sarjana

Yatim saat di tingkat 1 Universitas Sriwijaya dengan 7 adik sebagai tanggungan. Ia memilih berhenti kuliah untuk bantu Emak, sapaan Ibundanya, Hj Badariah (72) cari uang. Tapi ia dilarang keras. Konsekuensinya, ia jadi kenek truk, berjualan kue dan mengajar. Perjuangan itu pada akhirnya berbuah manis. H Yusroni Yazid, SE, MM (50) itu, di luar sangkanya, bisa menjadi Bupati Bangka. Pak atau Bang Yus, pria kelahiran 25 Desember 1962 itu, biasa dipanggil sehari-hari. Dalam karier ia oran...

Read more

Nyonya Ulla Cintanya Hanya untuk Orangutan

Boleh jadi lebih dari 50 tahun Nyonya Ulla, sapaan akrab Ulrike von Mengden (90), mencurahkan perhatiannya kepada orangutan (Pongo pygmaeus morio). Untuk itu, ia tak cukup sekadar merawat mereka, melainkan sampai tinggal di dalam kompleks Taman Marga Satwa (TMS) Ragunan, Jakarta Selatan. Mantan istri diplomat Jerman itu setiap hari menaiki mobil putihnya, mendatangi kandang-kandang orangutan, menyapa satu-satu sambil memberi makan. “Mereka ini ‘anak-anak’ saya,” katanya sambil memberi mi...

Read more

K-Video: Suster Pangpang Jasa Salon Keliling

Gayanya nyentrik, rambut cepak, badan tinggi tegap, tapi siapa mengira jika ia menawarkan jasa salon keliling. Ia memang bukanlah orang penting atau bertitel tinggi, tapi kesehariannya cukup menarik. Sejak putus sekolah kelas 4 SD, kesehariannya diisi dengan bekerja di salon dekat rumahnya di Seragen, Jawa Tengah. Budi Huri Sumanto namanya, pria gemulai ini memang tidak seperti pria pada umumnya, meski dikaruniai tubuh gagah dan tinggi, ia merasa dirinya dilahirkan dengan kepribadian wanita....

Read more

Dumaria Tampubolon Orang Indonesia Pertama Raih Variance Prize, AS

Begitu menjadi sarjana Matematika dari Institut Teknologi Bandung (ITB), ia ingin mengikuti jejak turun temurun keluarganya bekerja di perusahaan minyak Caltex di Dumai, Riau. Tapi tawaran (alm) Prof Nababan, dosen senior, untuk menjadi dosen membuatnya penasaran. Dengan diiringi doa mohon petunjuk dari-Nya, ia mencoba tawaran itu, dan jatuh cinta akhirnya. Kota Dumai berarti besar bagi seorang Dumaria R Tampubolon, PhD. Di sana ia lahir dan tumbuh. Semasa hidupnya, ayahnya, Taruli Ha...

Read more

K-Video: Dunia Seni Terus Memanggil Namanya

Untuk nonton video part 2, Klik disini Untuk nonton video part 3, Klik disini Tetet Cahyati, nama yang diberikan Rd H Popo Iskandar (alm) dan R Hj Djuariah Iskandar kepada putri mereka kelahiran 24 Desember 1963. Anak itu kemudian tumbuh ibarat ‘foto kopi’ sang Ayah, yakni mewarisi kecintaannya pada seni. “Tak ingat waktu dan kondisi, inspirasi seni itu selalu datang, seolah meminta saya menuangkannya menjadi cerpen, puisi, lagu atau lukisan,” ujar Ketua Komunitas Sastra Dewi Sar...

Read more