Ramdhan belum seminggu berlangsung, namun Bank Indonesia (BI) telah membuka
loket untuk penukaran uang receh demi memenuhi permintaan masyarakat. Uang receh
atau rupiah dalam pecahan kecil memang banyak dicari oleh masyarakat. Biasanya masyarakat
mempergunakan uang receh untuk bersedekah atau dibagi-bagikan kepada sanak
saudara saat hari raya tiba.

Juru bicara BI Difi Ahmad Johasyah mengatakan bank sentral sudah mulai
menyediakan layanan penukaran uang receh. Penukaran uang receh dilakukan
melalui mobil BI dengan dua skema yakni keliling dan menetap.

Dibeberapa lokasi di Jakarta BI membuka penukaran uang receh, penukaran
dapat lebih mudah dilakukan. Lebih praktis tanpa harus mengantri di bank,
masyarakat bisa mendapati mobil penukaran uang receh dibeberapa lokasi di Jakarta. Lokasi penukaran
mobil menetap bisa ditemui di wilayah lapangan Monas, beberapa stasiun, dan di
peristirahatan tol (rest area).

Di minggu pertama bulan Ramadhan ini, Difi mengatakan BI memang masih
melakukan kegiatan ini sendiri, namun untuk ke depannya, BI akan mengajak bank
lain untuk melakukan jasa penukaran uang. BI menyiapkan uang receh sebesar Rp
61,36 triliun untuk membantu likuiditas selama Ramadhan.

Pemburu uang receh

Setiap Ramadhan tiba, Asep (25) tidak pernah absen berburu uang receh. Namun
bukan untuk digunakan, melainkan untuk dijual lagi. Inilah cara Asep untuk
mencari rejeki Ramadhan. Tahun lalu Asep mengaku bisa mengantongi lebih dari Rp
500.000 dengan menjual kembali uang receh yang ia dapatkan.

Sebagai imbalan jasanya untuk penukaran uang receh pecahan Rp 2.000 yang
berjumlah Rp 100.000, Asep mengambil untung (imbalan) sekitar Rp 4000. “Kalau
satu gepok (uang) ada Rp 100.000 dengan pecahan Rp 2.000, saya ambil dua lembar
atau Rp 4.000. itung-itung itu uang jasa saya ngantri uang receh di bank,”tukasnya.

Tidak hanya Asep yang mencoba mengais rejeki dari berjualan uang receh. Masih
ada puluhan bahkan ratusan orang yang melakoni pekerjaan musiman tersebut. Imah
(15) mengaku lebih mudah mendapatkan uang dengan cara ini, karena permintaan
uang receh di masyarakat banyak ketika bulan Ramadhan tiba. “Jualan uang lebih
gampang, daripada ngemis nanti ditangkep Satpol PP (Satuan Polisi Pamongpraja),”paparnya
singkat.

Mira (35) ibu rumah tangga yang biasa menukarkan uang di BI menuturkan,
uang-uang yang dia tukarkan bisa menjadi manfaat bagi mereka yang kurang
beruntung. “Uang ini saya pakai untuk dibagikan pada anak-anak kurang
beruntung. Kalau uangnya dalam bentuk receh, semua kebagian jadi adil,” ungkap
wanita berjilbab itu.

Namun sepertinya tahun ini, bisa jadi para penukar uang di
pinggiran jalan akan mendapat saingan berat, pasalnya mobil penukaran BI kini
bisa ditemui di lokasi-lokasi strategis di Jakarta. Belum lagi, BI akan
menggandeng beberapa bank besar dalam menggulirkan layanan penukaran uang receh
keliling.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37109

Untuk melihat artikel Jakarta lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
_____________________________________________________


Supported by :