Cerita Pendekar di Pitung, melegenda di Jakarta. Pendekar silat sakti. Kekebalan dan
perlawanannya terhadap hukum, merepotkan pemerintah Belanda saat itu. Kampung
Rawabelong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat adalah asalnya. Sampai kinipun ada perguruan silat terkenal,
Perguruan Silat Rawabelong.

Selain cerita soal Pitung, Rawabelong juga terkenal
dengan bunga. Pasar bunga Rawabelong ini menjadi sentra perdagangan bunga
terbesar di Jakarta.
Dari sini, bunga dibawa ke seluruh toko bunga, mal dan hotel. Denyut kehidupan pasar itu di dimulai sejak
jam 03.00 dinihari. Pemasok dari luarkota terkadang sudah tiba sekitar jam
01.00-02.00 .

Moment
Valentine, Idul Fitri dan Natal
membuat pasar ini betul-betul penuh. Jangan ke sana bila mendekati hari-hari itu. Pasar
sesak. Parkir penuh dan jalanan macet. Karena ribuan orang berbelanja, dari
subuh sampai sore. Terutama menjelang Valentine. Sejumlah pedagang dibanjiri pesanan. Mereka
mengaku jumlah pesanan meningkat antara 30 sampai 50 % jika dibanding hari
biasa.

Berbagai jenis bunga ada. Dari lokal sampai import. Bunga
krisan, lili, gerbera, anggrek, sedap malam, melati dan mawar. Dari bunga
segar, bunga potong sampai bunga kertas dijual di sini. Omset berkisar 15 hingga 20 M rupiah
per bulan. Belum termasuk putaran uang perdagangan barang penunjang; pot, busa
air, pesanan penghias pesta dll.

Bermula dari kampung Betawi biasa. Penuh kebun anggrek dan berbagai tanaman.
Bercocok tanam bunga ditunjang dengan lokasi Rawabelong yang dekat dengan Kali
Pesanggrahan. Para petani menjual bunga hasil
panenannya di pinggiran Jalan Palmerah. Tahun 1974 Departemen Pertanian
memberikan lahan untuk berjualan. Karena strategis, dibangunlah pasar bertingkat.
Di atas tanah seluas 1,3 hektar dan menampung 125 kios bunga dan sekitar 175
pedagang.

Lantai dasar bagian muka dijual berbagai jenis bunga
berwarna menyolok. Warna-warna kelopak bunga itu menggundang perhatian calon
pengunjung. Bagian belakang pasar adalah tempat pedagang daun potong
bertransaksi. Yang dimaksud daun potong antaralain, daun philodendron,
anthurium, palem, asparagus, cordyline, irish, dracaena, dan pakis boston.

Krisan, lili, dan gerbera dipajang
dalam ember. Tiap ikatan berisi 20 kuntum. Krisan dijual Rp 15.000. Bunga lili
dijual Rp 6.000 perkuntum kuntum. Mawar lokal per ikat berisi 20 kuntum dijual
Rp 22.000. Mawar impor seharga Rp
35.000, kalau sedang tinggi harga Mawar mencapai Rp 75.000 dan Bunga Carnation
Rp 35.000. Anggrek lengkap didapat di sana.
Dari seharga 40 ribu sampai 120 ribu seikatnya. Bila moment Valentine atau Idul
Fitri, harga-harga mereka naikkan sedikit.

Tingkat
keawetan bunga juga menentukan harga jual. Bunga Anggrek yang dapat segar, 5 hari
sampai 1 minggu, seikatnya bisa mencapai Rp 100.000 untuk ukuran kecil. Untuk
ukuran yang lebih besar, harganya sekitar
Rp 150.000 sampai Rp 200.000. Tergantung panjang tangkai dan jumlah
kuntum.

Bunga krisan selalu ada.
Meski harganya sering naik-turun. Berbeda dengan bunga lili. Bunga sekerabat dengan tanaman bawang ini, terkadang
langka di bulan September – Desember. Setiap Kamis, pukul 03.00 hingga 04.00
dini hari, digelar lelang bunga untuk menentukan standarisasi harga dan
kualitas bunga, perminggu.

Petani pemasok bunga potong di Rawabelong berasal dari berbagai daerah.
Tiap daerah memiliki pasokan spesifik. Petani Sukabumi memasok anthurium daun,
petani Cipanas dan Bandung
setor bunga krisan, garbera, lili dan anthurium bunga. Petani dari Malang dan Jawa Tengah, pemasok
utama berbagai jenis bunga mawar. Orang Betawi menjadi penyuplai daun potong.

Bila lelah berbelanja
bunga,di Rawabelong juga terdapat dengan
jajanan khas. Bubur Ayam Bang Tatang, Nasi Uduk Bang Udin, Ketupat Asofa,
Ketupat Laksa dan Mie Kondang.

Ada juga sebuah
tradisi unik di pasar ini. Menjelang Hari Raya Imlek, mulai pertigaan Rawa
Belong hingga Jl. Sulaiman (sekitar Pasar Kembang) digelar Pasar Bandeng. Seluruh
penjual bandeng dari seluruh Jakarta
menggelar dagangannya. Bandeng yang dijual, rata-rata berukuran besar. Dua
hingga 4 kilogram per ekor. Tradisi Pasar Bandeng menjelang Imlek, sudah ada
sejak tahun 70-an. Jadibila ke Jakarta dan mencari bunga
berharga murah, datanglah ke Pasar Rawabelong.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?36350

Untuk

melihat artikel Sana-Sini lainnya, Klik

di sini

Mohon beri nilai dan komentar di
bawah artikel ini

____________________________________________

Supported

by :