strong El Ninos Impact on WinterKabariNews – Tahun 2010, salju terbesar pada Musim Dingin telah melumpuhkan beberapa negara bagian di Amerika. Diprediksikan, ekses dari pemanasan global, tahun ini kondisinya lebih parah lagi. Musim Dingin datang lebih cepat yang membawa angin dan curah salju lebih deras.

Pertengahan tahun ini, para ahli di bidang prakiraan cuaca makin ramai memperbincangkan tentang pemanasan global, badai topan Nuri yang menghantam Siberia dan Alaska serta pergerakan El Niño. Merkea mulai melihat perubahan cuaca yang makin tak menentu dan memburuk.

Menurut Wikipedia, El Niño adalah gejala penyimpangan (anomali) pada suhu permukaan di Samudra Pasifik di pantai Barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi di atas rata-rata normal. Penyimpangan ini muncul setiap tiga hingga tujuh tahun serta dapat memengaruhi iklim dunia selama lebih dari satu tahun. Pada satu sisi, seharusnya datangnya El Niño cukup menguntungkan untuk negara yang kekeringan, karena curah hujan jadi bertambah atau sebaliknya. Tetapi akibat pemanasan global, dampak El Niño lebih banyak buruknya, terutama di benua Amerika saat ini.

winter 2014-2015 higlightsSebut saja, dari cuaca yang bak rollercoaster , sehari dingin, keesokan harinya panas menyengat serta gejala alam tidak biasa, seperti temperatur udara turun pada musim gugur. Musim dingin dimulai pertengahan Desember, tetapi sejak awal November temperatur sudah turun, bahkan beberapa kota di Amerika Timur mulai kedatangan salju. Puncaknya di Buffalo, New York pertengahan November. Selama dua hari salju turun tiada henti hingga ketebalannya mencapai 5 inchi per jam dengan total tebal 7 feet atau dua meter lebih. Hal ini menimbulkan beberapa korban yang terperangkap di rumah serta di mobil. Seluruh kota lumpuh. Belum pernah terjadi dalam sejarah Kota Buffalo, ketinggian salju sedahsyat itu dalam waktu singkat.

Para ilmuwan memprediksi tahun ini dampak El Niño lebih buruk dibanding 1998 lalu dan 2010, terutama di Amerika Selatan dan Timur. El Niño akan membawa cuaca tak menentu, salju lebih cepat turun dan lebih deras, dingin yang menggigit, berangin, serta hujan yang disertai badai. Diperkirakan, ketebalan salju di Amerika Timur turun rata-rata 18-24 inchi dan beberapa inchi lebih tinggi dibanding tahun lalu.

Saat cuaca memburuk seperti ini tentu saja tidak hanya memakan korban, tapi juga berdampak ke semua lini, termasuk perekenomian negara. Dalam jangka dua bulan, pada awal tahun saja kerugian sudah sekitar $2,5 miliar yang diasuransikan. Sektor bahan pangan, bensin, minyak tanah, transportasi yang makin mahal dan sulit. Sektor bisnis dan pendidikan pun terganggu.

Pada November-Desember ini alam sudah seperti Januari dan Februari di mana suhu dingin yang mencekam dan salju turun menderas. Salah satu peramal cuaca dari National Weather Service, Bob Oravec, mengatakan, di beberapa negara bagian akan mendapatkan dingin yang ekstrem, tapi di bagian barat Amerika dan Kanada akan menghangat 5-10 derajat di atas rata-rata.

New York, Wisconsin, Minneapolis, Chicago, St. Louis sudah terlebih dulu menanggung dingin yang ekstrem dibanding daerah lainnya. Sejak November suhunya berkisar rata-rata 30 derajat Fahreinheit, bahkan pernah hanya 2 derajat Fahreinheit.

Itu bukanlah suhu normal pada November, karena itu pemerintah bersiaga lebih ekstra, mengantisipasi datangnya musim dingin yang buruk seperti pada 2010 lalu yang telah melumpuhkan hampir separuh Amerika. (1004)

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?73117

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Rumah

Kabaristore150x100-2