KabariNews – “Indonesia sangat kaya dengan ragam batiknya. Setiap wilayah memiliki ragam motifnya sendiri dan batik Indonesia sudah sangat dikenal di mancanegara, bahkan di Afrika mereka menyebutnya Mandela’s shirt karena Nelson Mandela sering mengenakan batik,” ungkap Henk Edward Saroinsong, Konsulat Jendral RI di Houston dalam sambutannya pada perayaan Hari Batik Nasional 2016 di pendopo Elizabeth Milburn Park, Austin, Texas, tanggal 8 Oktober lalu.

Menurut Johanes Muljadi, Presiden Rumah Budaya Indonesia di Austin, kegiatan yang sudah dilangsungkan ketiga kalinya ini adalah bagian dari agenda tahunan Rumah Budaya Indonesia di Austin dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober dan juga merupakan usaha melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia di negeri Paman Sam yang diselenggarakan secara bahu membahu dan sukarela oleh warga negara Indonesia yang tinggal di Austin, Killeen, Round Rock, Buda dan sekitarnya.

Acara ini juga dimeriahkan oleh tarian tradisional, fashion show batik oleh model-model cilik, peragaan tips memakai kain batik dan karaoke mass dance. Tak kalah menarik pengunjung dewasa dapat mengikuti Batik Workshop oleh Butet Amick dimana mereka dapat mempelajari teknik membatik dengan canting dan dapat membawa pulang hasil karyanya. Sementara anak-anak dapat mengikuti kegiatan perlombaan mewarnai batik dari Anne Downs. Terdapat juga photo booth bertema Photo Booth: Tempo Doeloe zaman Sekarang oleh Emil Harsa yang merupakan salah satu booth yang paling banyak diminati. Di sini selain pengunjung dapat berfoto bersama keluarga, teman-teman atau perseorangan dengan gaya vintage khas Indonesia, hasilnya juga dapat di upload dalam format hi-res. Photo booth ini juga merupakan donation base untuk mensupport kegiatan-kegiatan Rumah Budaya Indonesia di Austin sebagai organisasi non profit.

Pengunjung juga dimanjakan dengan bazar aneka makanan khas Indonesia seperti mie Jawa, buntil, soto Madura, hingga jamu-jamuan tradisional yang dijual keliling oleh mbok jamu yang diperankan oleh koordinator acara Hari Batik, Feby Sheehan. Selain itu dalam acara ini Rumah Budaya Indonesia di Austin juga mengadakan penggalangan
dana untuk membantu korban bencana alam di Garut.

Acara yang berlangsung selama hampir 4 jam ini, dengan sukses menghibur dan membuat pengunjung serasa berada di Little Indonesia. “Saya sudah lama sekali tidak pulang ke Indonesia, acara ini mengobati kerinduan saya pada Indonesia dengan suasana kekeluargaanya, makanan-makanan yang saya sudah lama sekali tidak makan dan saya sangat senang sekali, melihat anak saya dapat berkumpul dengan teman-teman sebayanya dan mengenal kebudayaan Indonesia,” ujar Linda salah satu pengunjung dari Waco. Sementara Tracy warga asli Austin berpendapat, “Pada awalnya saya mampir ke sini untuk membeli air mineral, sambil menunggu anak saya yang sedang berlatih sepak bola di lapangan sebelah. Sekarang seperti yang anda lihat saya sudah membeli baju batik cantik dan semangkuk bakso. Acara ini benar-benar membuat saya ingin mengetahui lebih jauh tentang Indonesia”. Lain halnya dengan pengunjung dari Killeen, Yvette Cooper. Wanita berusia 70 tahun keturunan Belanda yang pernah tinggal di Indonesia ini meninggalkan Indonesia ketika beliau berumur 13 tahun. Beliau merasa acara ini membangkitkan kenangan manis di masa kecilnya. (Teks&Foto: Jehan Medina Glaze)