KabariNews – “Untuk legalisasi, imigran gelap musti mengambil antrean paling belakang. Yang masuk Amerika secara legal musti ngantre duluan”. Kira-kira ucapan itulah yang diungkapkan oleh Presiden Obama tentang Reformasi Imigrasi akhir Januari 2013. Untuk saat ini, yang pasti semua urusan pemutihan masih belum pasti. Kongres Amerika masih memperdebatkan semua hal tentang Reformasi Imigrasi ini.

Untuk memahami gambaran berapa lama imigran gelap bisa mendapatkan Green Card, sangat perlu mengetahui salah pengertian pengetahuan orang banyak tentang berapa lama calon imigran ngantre secara legal sebelum mendapatkan Green Card di Amerika.

Berikut 5 mitos salah pengertian yang diadaptasi dari Daniel M. Kowalski, editor Bulletin Imigrasi Bender’s.

1. Hanya Ada Satu Antrean

Lima tahun terakhir ini pemerintah federal AS mengeluarkan lebih dari 1 juta Green Card setiap tahunnya. Ini angka rata-rata. Karena jumlahnya terbatas, setiap imigran harus ngantre. Antrean untuk Green Card ini tidak cuma satu, tetapi ada beberapa. Itu tergantung apakah calon imigran tersebut mendapat sponsor keluarga atau lewat pekerjaan. Untuk kategori keluarga, antrean itu terbagi 4 preferensi, sedangkan untuk kategori pekerjaan, ada 5 preferensi. Jumlah Green Card juga dijatah berdasar negara asalnya. Meskipun semua imigran harus ngantre, “keluarga dekat” diistimewakan. Tidak ada batasan jumlah Green Card untuk immediate relative. Itu termasuk suami/ istri WN Amerika, anak-anak WN Amerika di bawah 21 tahun dan orang tua WN Amerika yang sudah berusia 21 tahun ke atas. Biasanya Pengacara Imigrasi dan kliennya, atau bahkan imigran bisa memeriksa sendiri kapan antrean visanya jatuh tempo di Bulletin Visa bulanan. Visa Bulletin ini diterbitkan online oleh Departemen Luar Negeri AS. Misalnya, Bulletin Visa bulan Februari 2013 menunjukkan current untuk kategori EB1, yakni pekerja dengan prioritas tinggi. Yang termasuk kategori, artis, olahragawan atau ilmuwan terkenal. Artinya, imigran jenis ini menunggu sekitar 4 sampai 6 bulan mempersiapkan surat-surat untuk mengajukan visa sampai panggil untuk wawancara konsular.

2.Setiap Orang Bisa Ngantre

Kalau bisa, kebanyakan 11 juta imigran gelap pasti tidak berkeberatan jika harus menunggu antrean panjang Green Card. Tapi persoalannya, menunggu sampai kapan. Itupun, kalau ada antrean untuk imigran gelap. Masalahnya, imigran gelap hingga kini tidak bisa masuk dalam kategori keluarga atau pekerjaan. Tanpa keluarga atau perusahaan yang menjadi sponsor, tidak ada antrean yang bisa dimasuki oleh imigran gelap ini. Jutaan lapangan kerja sektor jasa dengan gaji kecil, sektor industri, sektor manufaktur dan konstruksi diisi oleh imigran gelap yang tidak memenuhi syarat untuk memperoleh visa karena Departemen Tenaga Kerja AS tidak melakukan sertifikasi pekerja (labor certification) untuk pekerjaan yang bisa diisi oleh WN Amerika, pemegang Green Card atau penduduk lain di AS yang punya Kartu Ijin Kerja.

3.Waktu Tunggu Cukup Lama

Beberapa kategori visa, lama tunggunya bisa puluhan tahun. Kalau antreannya terlalu panjang, calon imigran mungkin saja melanggar hukum, misalnya dengan melewati batas tinggal visa mahasiswa. Misalnya, Bulletin Visa untuk kategori calon imigran F4 – saudara lelaki/ perempuan WN Amerika – asal Filipina, 1 Juni 1989. Itu artinya Pihak Imigrasi baru melayani visa saudara kandung WN Amerika asal Filipina yang diajukan sebelum 1 Juni 1989! Pendeknya, berdasar kalkulasi kasar, masa tunggu untuk saudara kandung WN Amerika asal Filipina bisa berkisar 30 tahunan! Sebagai info, F4 (saudara perempuan/ lelaki WN Amerika) asal Indonesia adalah 15 April 2001. Itu artinya, jika anda WN Amerika dan mensponsori adik Anda yang lajang di Jakarta untuk pindah ke Amerika sekitar 12 tahun lalu. Visa adik Anda baru tersedia Februari tahun ini.

4. Jika Melanggar Hukum

Kalau antreannya relatif pendek dan imigran tidak tinggal lama di AS, ini mungkin adil. Tetapi, bagaimana dengan imigran gelap dengan anak yang dibawa masuk sewaktu kecil, harus menunggu sebegitu lama dan si anak yang dibesarkan di AS diharuskan kembali ke negara asing asal orang tuanya dan menunggu lagi agar bisa mendapatkan Green Card. Di mana adilnya?

Kebijakan imigrasi AS seringkali tidak sejalan dengan nilai-nilai hak azasi dan hak-hak sipil yang dijunjung tinggi. Lebih dari seabad di AS, diyakini, bahwa diskriminasi berdasar ras, gender, agama dan orientasi seksual (ini hal-hal yang tak bisa dirubah) adalah tidak adil dan keliru secara moral. Tetapi, Hukum Imigrasi AS yang memberlakukan kuota berapa banyak imigran yang bisa masuk dari negara tertentu adalah bentuk lain dari diskriminasi.

5. Tidak Ada Cara Untuk Memperpendek Antrean

Selama lebih dari 100 tahun, Amerika tidak memberlakukan kuota jumlah visa. Batasan jumlah Green Card sering bersifat sewenang-wenang, lebih didorong oleh rasa takut daripada melihat fakta lapangan. Tahun 1882, contohnya, Kongres memberlakukan Undang Undang yang melarang hampir semua orang Tionghoa untuk berimigrasi ke AS. Ini memalukan sekali dan Chinese Exclusion Act yang rasis itu dihapuskan tahun 1943.

Di tahun 1921, Kongres memberlakukan kuota imigrasi pertama berdasar kesimpulan rasis dari Laporan Komisi Dillingham. Laporan itu intinya membatasi masuknya imigran dengan persentase tertentu jumlah orang kelahiran asing dari setiap negara yang tinggal di AS sejak 1910. Kemudian, tahun pembatasan itu mundur ke tahun 1890. Formula ini menganakemaskan imigran dengan keturunan dari Inggris dan menganaktirikan orang Eropa Timur dan Selatan. Kuota ini dipakai sampai kemudian dihapus tahun 1965.

Agar Reformasi Imigrasi bisa berjalan, Kongres harus menambah jumlah Green Card secara berarti setiap tahunnya untuk semua kategori visa. Ini bisa jadi, misalnya, memungkinkan penambahan visa tertentu dalam jumlah besar agar menghilangkan backlog (kelambatan pemrosesan visa), atau menambah kuota visa lain sampai dua atau tiga kali lipat. Jikalau tetap menggunakan sistem yang sekarang dan diterapkan, pemerintah AS akan lebih banyak menghamburkan anggaran untuk pagar perbatasan, pesawat tak berawak (drone), pengadilan imigrasi, petugas keamanan di perbatasan dan petugas deportasi.(1006)