KabariNews – Manik-manik merupakan benda yang biasanya berbentuk bulat, dilubangi tengahnya dan dironce (dirangkai, red) untuk aksesoris fesyen, atau benda lainnya. Tidak banyak orang meneliti dan mengenali manik-manik, bahkan banyak orang cenderung ingin memiliki daripada memahaminya. Hal ini sangat disayangkan, karena manik-manik juga merupakan salah satu kebudayaan Indonesia yang perlu dilestarikan. Di Jombang, Jawa Timur ada sebuah desa yang mayoritas penduduknya sebagai pengrajin manik-manik dari limbah kaca.

Siapa sangka limbah kaca bisa merubah status sosial manusia. Di tangan warga Desa Gambang, limbah kaca disulap menjadi kerajinan manik-manik yang mengandung unsur seni. Jenis manik-manik dan warnanya pun beraneka ragam. Dulu warga desa Gambang membuat manik-manik hanya sekedar untuk aksesoris untuk kaum wanita berupa kalung atau gelang. Seiring perjalanan waktu dan berdasarkan permintaan konsumen, warga Desa Gambang mulai membuat dan mengembangkan manik-manik tidak hanya dibuat aksesoris saja, mereka jauh lebih kreatif menciptakan berbagai hiasan rumah atau pelengkap desain interior.

Baca artikel selengkapnya di Kabari Digital