Kabarinews, Bagi bangsa Indonesia peringatan Hari kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April menjadi momen penting, dimana Raden Ajeng kartini yang lahir dari keluarga bangsawan yang taat pada adat-istiadat telah membuktikan loyalitasnya untuk seluruh wanita Indonesia.

Meski terbelenggu oleh kekuatan adat yang melekat di keluarganya, Kartini mampu berpikir kritis dan mampu memajukan wanita Indonesia untuk terlepas dari kebodohan dan diskriminasi.  Perjuangan Kartini menjadi bermakna  ketika wanita Indonesia meneladani apa yang telah diperjuangkan oleh sosok wanita berhati mulia ini.

Kartika wulandari, salah satu peserta Fashion Show.

Kartika wulandari, salah satu peserta Fashion Show.

Berbagai bentuk kegiatan untuk memperingati Hari Kartini dilakukan sebagai implementasi perjuangan Kartini.  Meskipun dalam kondisi hamil, wanita-wanita muda ini ikut berpartisipasi dalam peringatan Hari Karitni yang diselenggarakan oleh Management Maspion Square, Surabaya yang bekerjasama dengan Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari, Surabaya, Jawa Timur

Acara  yang diselenggarakan  di Atrium Maspion Square itu, menyedot perhatian pengunjung yang memadati tempat itu untuk menyaksikan puluhan ibu hamil  tampil dalam acara fashion show, Sabtu (21/04).

Dengan menggenakan busana tradisional nusantara dan percaya diri, para ibu hamil ini berjalan lenggak-lenggok di atas panggung bak seorang model saat tampil dalam fashion show. Tak hanya itu, mereka pun menebarkan senyuman dan melambaikan tangannya ke arah penonton sambil memegangi perutnya. Bisa dibayangkan seperti apa jika ibu hamil tampil dengan busana tradisional di atas panggung.

Gelak tawa dan tepuk tangan penonton menambah suasana menjadi meriah. Acara yang unik dan jarang dilakukan ini, juga menjadi momen bagi penonton untuk mengabadikan peserta.

Kartika Wulandari Maresti, salah satu peserta lomba Fashion Show Ibu Hamil ini mengatakan, dirinya baru pertama kali mengikuti lomba ini dan diantar oleh kedua orangtuanya, karena suaminya sedang bekerja.

“Saya baru pertama kali mengikuti lomba semacam ini. Soal kalah atau menang bukan tujuan saya untuk datang kemari”, kata Kartika.

Wanita yang sedang hami 7 bulan ini selanjutnya mengatakan, saat di panggung ada semacam perasaan  yang selama ini belum pernah dirinya temukan. Suatu perasaan yang menguatkan ikatan batin antara ibu dan anak.

“Ketika saya tampil dengan perasaan gembira, anak yang ada dalam kandungan saya ikut bergerak-gerak. Seolah-olah ikut gembira,” ungkapnya.

Walaupun Kartika hanya meraih juara harapan 3, namun dirinya sangat senang bisa ikut berpartisipasi dalam lomba ini. Meski harus bersusah payah terlebih dahulu, mulai dari merias wajah hingga berbusana. Menurutnya, itu belum seberapa dibandingkan dengan perjuangan yang dilakukan oleh Kartini.

Kriteria penilaian cukup sederhana, mulai dari keserasian antara rias wajah dan busana yang dipakai hingga penguasaan panggung.