KabariNews – Untuk warga Amerika yang tidak sabaran, dan untuk restoran serta kafe yang menyajikan makanan cepat saji, pemesanan lewat app telah menjadi berkah. Apalagi, teknologi yang memungkinkan pelanggan memesan di muka lewat app, sehingga makanan mereka siap santap saat mereka datang ke restoran, pun makin digemari masyarakat.

Minggu ini, McDonald’s mengumumkan rencana untuk menerapkan pemesanan lewat app di semua cabang di Amerika paling lambat akhir tahun ini. Reaksi Wall Street pun sigap dan positif, dibuktikan dengan membumbungnya saham McDonald’s ke titik tertinggi sepanjang sejarah, beberapa jam setelah berita ini beredar.

Satu alasan kenapa para analis menyukai langkah ini adalah karena walaupun McDonald’s agak terlambat dalam permainan pemesanan app ini, McDonald’s akan tetap mengalahkan pesaing-pesaing terdekatnya seperti Burger King dan Wendy’s dalam merebut pasar. Selambatnya tahun depan, kebanyakan restoran cepat saji diramalkan akan menganut pemesanan app ini. Salah seorang analis memprediksi bahwa selambatnya tahun 2020, penjualan makanan cepat saji lewat pemesanan app akan bernilai sebesar $38 milyar.

Starbucks adalah salah satu yang paling awal menerapkan sistem pemesanan app, yaitu ketika merilisnya ke pasar awal tahun 2015 dan telah menerapkannya di seluruh Amerika pada akhir tahun itu. Untuk raksasa waralaba kopi ini, pemesanan app meraih sukses dalam waktu singkat. Malahan, sistem app ini saking banyaknya dipakai, sampai-sampai berakibat panjangnya antrian pelanggan yang masih memakai cara memesan yang biasa.

Januari lalu, Starbucks melaporkan bahwa pemesanan app berkontribusi terhadap 7 persen total penjualan mereka di Amerika, atau peningkatan sebesar 100 persen dari bulan yang sama di tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, pembayaran lewat app (dilakukan lewat app, tapi belum tentu untuk pemesanan app) sekarang berkontribusi sebesar 27 persen dari semua transaksi di gerai-gerai Starbucks. Bulan lalu, waralaba ini mengumumkan akan membuka sebuah cabang di Seattle yang hanya menerima pemesanan app.

Pemesanan app untuk makanan cepat saji memiliki beberapa kekurangan, misalnya pelanggan yang sudah memesan dan terlambat mengambil pesanannya akan mendapatkan burger atau stik kentang yang sudah dingin. Namun, menurut para eksekutif Golden Arches, program-program eksperimen yang telah mereka selesaikan telah membantu menambal kekurangan teknologi ini untuk memberikan hasil terbaik bagi pelanggan setia yang lapar. Saat akhir tahun nanti app untuk pemesanan ponsel mereka sudah siap, McDonald’s akan bergabung dengan nama-nama seperti Chick-fil-A, Taco Bell, Panera dan Dunkin Donuts, serta tentu saja Starbucks, dalam deretan waralaba makanan siap saji yang telah menawarkan pilihan pemesanan app ini.