Rasanya seperti mimpi di siang bolong, tak percaya tapi kenyataan berkata lain. Sesampainya di New York, Ine dan enam rekannya dipisahkan dan dijemput oleh orang tidak dikenal. Naasnya lagi, malam itu juga Ine dijual. Mereka dipindahkan dari mafia satu ke mafia lainnya. Ine masih ingat betul, mafia pertama yang menjemputnya adalah orang Malaysia karena ia mengaku sempat bekomunikasi dengan bahasa Melayu. Tak berselang lama Ine dan temannya dioper lagi ke orang Taiwan sampai akhirnya ia dibawa or...
Read more