San Francisco: (415) 213-7323, Los Angeles (La Habra): (562) 383-2100

Video: Menu Nusantara di Jantung Paris

Jika dilihat dari sejarah berdirinya, hanya ada beberapa saja restoran Indonesia di Perancis, tepatnya di Paris yang masih berdiri sampai sekarang. Selain dari Restoran Indonesia yang berada di 12 Rue Vaugirard 75006, ada juga Restoran yang bernama Restaurant Djakarta Bali yang berlokasi di 9 Rue Vauvilliers, 75001. Setali tiga keping dengan Restoran Indonesia, Restaurant Djakarta Bali sudah berdiri selama puluhan tahun di Paris dan masih tetap konsisten dengan menu-menu nusantaranya. Nina Hana...

Read more

Kopi Indonesia di Caffè Batavia Belgia

Kopi asal Indonesia tak dipungkiri sudah semakin mengglobal. Menyebar kemana-mana, dari Amerika hingga Eropa, tak terkecuali ke Belgia. Di kota ini, kopi Indonesia mendapatkan tempatnya di café bernama Caffè Batavia. Sekilas namanya menyiratkan kita ke sebuah kota tempo dulu di Jakarta, Batavia. Bukan tanpa alasan para pemilik Caffè Batavia mengadopsi nama ini. Tujuannya, kata Amanda Putri Haryono salah satu pemilik Caffè Batavia, adalah café ini menampilkan unsur-unsur nusantara. Sejurus denga...

Read more

Video: Sensasi Empuk Kambing Guling Warung Nasi Mindhi

Bagi penyuka makanan olahan kambing seperti kambing guling misalnya. Di Cibubur, tepatnya di Lantai Dasar Blok AKS, Pasar Jaya Cibubur, Jakarta Timur, ada satu tempat makan yang tak boleh dilewatkan begitu saja. Namanya Warung Nasi Mindhi. Letaknya memang bukan di ruko, rumah makan pinggir jalan atau mal tetapi soal rasa, makanan olahan kambing Warung Nasi Mindhi juaranya! Daging kambing Warung Nasi Mindhi dikenal empuk. Gigi tidak dibuat susah untuk mengunyah. Belum lagi bau kambingnya sudah t...

Read more

Video: Rasa-Rasa Bercita Rasa Indonesia di AS

Sesuai namanya, Rasa-Rasa, tempat makan berkonsep Food Truck yang berada di San Francisco ini menyajikan menu-menu Indonesia. Joe, pemilik usaha Food Truck kepada KABARI mengatakan tempat makan Rasa-Rasa baru dua tahun berdiri. Joe yang sudah tinggal di New York dari tahun 2000 ini mencoba menjemput peluang usaha kuliner di San Francisco. “Saya tidak pernah sekolah kuliner namun hobi membuat masakan dan teman-teman bilang masakan saya enak dan cocok untuk buat restoran,” kata pria yang berasal ...

Read more

Restoran Legendaris Indonesia di Paris

Tak dipungkiri Paris adalah kota dengan sejuta pesona. Lanskap kota yang bersejarah, jantungnya fashion dunia sampai sajian kulinernya yang penuh rasa. Nah berbicara soal kuliner di Paris, jika sedang bepergian ke Paris tak ada salahnya jika melangkahkan kaki ke salah satu restoran Indonesia yang cukup melegenda ini. Kenapa? Karena rumah makan yang bernama Restoran Indonesia ini sudah berdiri sejak tahun 1980-an dan masih bertahan hingga sekarang. Bisa dikatakan restoran yang berada di 12 Rue V...

Read more

Cara Bangun Kedekatan di Bulan Ramadan Bersama Segelas Kopi

Bulan Ramadan dapat menjadi momen yang tepat untuk membangun silaturahmi dengan teman dan orang-orang terdekat. Memang banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjalin kehangatan di bulan Ramadan. Namun, tak ada yang lebih menyentuh selain memberikan perhatian secara personal. Misalnya, bagi kamu pecinta kopi, kamu bisa membangun kedekatan di bulan Ramadan dengan segelas kopi. Terkesan sederhana, nyatanya menjadikan kopi sebagai sarana silaturahmi bisa memberikan kebahagiaan untuk orang terkasih...

Read more

Tommy Wong, Pemilik Sate Maranggi Abah Uwong 5 Tahun Usaha Mampu Raih Cuan Ratusan Juta

Ketertarikan pada dunia kuliner mendorong Tommy Wong memulai usaha makanan yang diberi nama Sate Maranggi Abah Uwong pada tahun 2017. “Saya belajar membuat sate secara otodidak, setelah menemukan komposisi rasa yang pas akhirnya berani memulai usaha ini,” ucap pria kelahiran Purwakarta 31 oktober 1994. Saat memulai usaha, modal awal sebesar Rp 8 juta dan hanya dalam waktu lima bulan bisa balik modal.Saat ini Sate Maranggi Abah Uwong menyediakan sate maranggi sapi Rp 30.000, sate maranggi kambin...

Read more

Nurhayati, Pemilik Bakulan Mak Nur Permintaan Rempeyek dan Nastar Meningkat 100 Persen di Bulan Puasa

Sejak tahun 2016, Nurhayati merintis usaha rempeyek. Menurut wanita kelahiran 7 Oktober 1964, usaha ini dipilih karena keahliannya membuat rempeyek. Dikatakan Nur yang asli Wonogiri, Jawa Tengah ini, tantangan dalam usaha ini adalah rempeyek yang mudah hancur. Karena itu membutuhkan teknik khusus dalam pengemasannya. Bagi ibu 7 orang anak ini, persaingannya di usaha ini tidak terlalu ketat. Meski begitu, Nur berusaha mempertahankan kualitas rasa dan terus mengenalkan produk agar makin dikenal. ...

Read more